Sabtu, 30 November 2013
Selasa, 05 November 2013
Musim
kemarau tahun 2010 adalah menjadi waktu yang sangat bersejarah dalam hidupku ,
karena pada waktu itu tepatnya bulan Juli memaksaku untuk melanjutkan
petualanganku menimba ilmu di sebuah Istana yang Megah di sebuah kota kecil di
tengah Pulau Jawa, Masyarakat biasa menyapanya dengan sebutan Pondok Modern
Selamat Kendal .
Terlihat
Matahari masih malu-malu menampakan sinarnya di langit timur , terdengar hiruk
pikuk orang-orang yang baru saja menyelsaikan sholat subuh berjamaah
disurau-surau Desaku , kesibukan telah Nampak disebuah rumah mungil yang tengah
menyiapkan segala rupa menyambut keberangkatan putrinya merantau menimba ilmu
dinegeri seberang . Seorang wanita yang masih terlihat cantik tengah sibuk
membereskan barang-barang kedalam tas besar .Beliau adalah ibuku Seorang yang
sangat berjasa dalam hidupku,beliau tak pernah mengeluh walaupun sedang berada
dalam kesusahan yang benar-benar susah sekalipun .
Setelah melewati perjalanan yang cukup
panjang menurut fersiku sampailah kami ke tempat yang kami tuju , PONDOK MODERN
SELAMAT KENDAL sebuah bangunan yang teramat megah untuk sebuah podok pesantren
, pertama aku melangkahkan kaki di pintu gerbang pondok aku tercengang melihat
arsitektur bangunan ini ,bernuansa jawa kuno lengkap dengan ukiran dan patung
dari kayu terpampang di kanan–kiri jalan menambah nuansa kejawen . kuamati detail gaya arsitektur bangunan disini ,
gedungnya terlihat gaya eropa zaman kolonial belanda, megah menjulan tinggi
tetapi sederhana . kutemukan beberapa patung wanita di sudut –sudut tempat ,
seperti percampuran budaya Hindu-Budha dan jawa yang aku rasakan disini . Kami
yang terdiri dari ,Aku,Ayah,Ibu,Adiku dan Pak
de segera menuju kamar yang akan aku tinggali, setelah mengantre nomor
kamar di sebuah Aula yang begitu luas dan megah untuk sebuah ukuran ruangan
aula sebagaimana sewajarnya.
Hari semakin sore matahari terlihat akan
segera kembali ketempat peraduanya, rombongan keluargaku berpamitan untuk
meninggalkanku disini , rasa sedih yang belum pernah aku rasakan sebelumnya begitu
terasa, ibuku tak hentinya menyuntikan semangat kepadaku lewat kata-kata yang
keluar dari bibirnya . aku mengamati wajah ibuku dalam-dalam hingga tak terasa
mataku hangat karena menahan tangis, begitu pula dengan beliau. Dengan berat
hatiaku mencoba untuk mengikhlaskan kepergian kluargaku meninggalkanku seniri
ditempat ini.kupatri kata-kata ibuku didalam hati hingga sekarang “Kesuksesan
itu berawal dari Kesulitan” sebuah kalimat sederhana tapi sanagat mengandung
makna untuk ku yang hidup jauh dari kasih sayang orang tua.
Hari pertama masuk sekolah diawali dengan
ritual Penerimaan Siswa Baru atau yang akrab kita sebut Masa Orientasi Siswa (MOS)
selama satu minggu , meskipun membosankan tetapi harus kita jalani. hingga tiba
di penghujung ritual MOS. kakak-kakak yang mendampingiku mengarahkan dan
menjelaskan besok kita harus mengikuti Ekstrakulikuler diantara 2 yaitu Pramuka atau PMR , terjadi sebuah dilema didalam diriku
antara memilih Pramuka dan PMR , menyadari
dengan keadaan fisiku yang lemah akupun memilih PMR yang dianggap lebih ringan
dari pada Pramuka menurut siswa-siswi Sma tempatku menimba ilmu . padahal
kenyataan yang aku jalani sama beratnya dengan Pramuka .Kadang jika
dibandingkan berat kegiatan di PMR. selama 2 tahun setiap hari sabtu semua
siswa-siswi kelas X dan kelas XI waib mengikuti Extrakulikuler yang telah
mereka pilih .
Tepatnya tiga tahun yang lalu aku di
pertemukan dengan sesosok manusia yang sangat bersahaja dimataku dalam acara
Penerimaan Anggota Baru PMR Wira di sekolahku , iya benar sekali saat itu aku
sedang duduk dikelas X, hal yang sebelumnya tak pernah aku duga akan menjalin
sebuah hubungan yang baik dengan sesosok manusia ini sampai sekarang ini .
Masih
teringat jelas dalam memori ingatanku , kala itu sedang berlangsung semacam
Pre-Test untuk siswa baru yang akan menjadi anggota PMR di sekolahku , ini
adalah salah satu rangkainan acara PMB . kala itu hampir senja seusai sholat
ashar kami anak baru yang masih cupu diperintah untuk mengerjakan soat yang telah dibuat oleh panitia pelaksana .
aku shok tak tahu jika akan ada pretest seperti ini , yang ada difikiranku
hanyalah outbond dan bersenang-senang . Tak ada prsiapan amunisi dari dalam
diriku. kakak-kakak kelas tengah membagikan soal dengan wajah garang yang khas
, membuat aku dan siswa baru lainya gemeteran . celakanya pada saat itu aku tak
membawa bolpoit untuk mengerjakan pre-test ini, aku berusaha untukmeminjam
bolpoit kepada kakak-kakak tapi ternyata usahaku sia-sia . ku Tanya teman
kanan-kiriku yang aku tak tahu namanya ,tak sadar aku duduk ditengah-tengah cowok
.kucoba meanyakan kepada cowok yang duduk
berada di sampingku “boleh pinjem pulpen nggak?”,kataku “pinjem ? ini
aja cuman satu” jawab dia “iya maksutnya gentian gitu”,kataku lagi . dia
terdiam dan mnunjukan wajah judes tak suka dengan ideku . kucoba bertanya
kepada cowok yang di sebelahku lagi , karena pada saat itu aku duudk di sebelah
kanan-kiri cowok . sebelum aku melontarkan pertanyaan yang sama cowok ini
menyapaku kamu “kenapa nggak ada pulpen?”,kata dia akupun menjawab dengan kata
singkat “iya”,kataku diapun menawarkan kepadaku “yaudah pake pulpen ini aja
gentian sama aku “.kesan pertama berkenalan dia sudah mencerminkan orang yang
baik.diapun sempat berdiskusi dengan ku membahas soal yang ada di depan kami .Belum
sempat aku berkenalan dengan dia tiba-tiba kakak kelasku datang menghampiriku
meminjamkan bolpoit kepadaku pada saat waktu mengerjakan hampir usai .Kami
semua siswa baru telah selsai mengerjakan pre-test kemudian kakak-kakak membagi
kami dalam beberapa kelompok memberitahukan kepada kami bahwa besok kami akan
mengikuti serangkain acara ke sebuah desa di Kendal yang aku lupa nama
tempatnya , dan kami wajib membawa persyaratan yang diberikan oleh kakak kelas
. dari mulai tas yang terbuat dari plastik,hingga tali sepatu yang talinya
diganti memakai tali raffia di lilitkan hingga lutut. Hal yang biasa dilakukan
oleh kakak kelas kepada adik kelasnya saat PMB.
Belum
terdengar adzhan subuh , penduduk desa yang tinggal disekitar pondok mungkin
masih tertidur lelap memeluk bantal guling mereka. Tetapi tanda-tanda
hiruk-pikuk kehidupan sudah terlihat di kantin kami. ada yang memakai baju
tidur masih terlihat mengantuk tetapi dipaksakan ada yang terlihat sudah rapi
dengan seragam mereka,ada yang memakai mukena. Hal yang tak biasa memang untuk
yang memakai mukena mungkin setelah sarapan mereka akan langsung menuju
kemasjid. Ini merupakan hal yang lazim yang biasa terlihat dipondok kami.
Pagi-pagi seusai sholat subuh kami dikumpulkan
di depan patung Ganesha yang ada di depan gedung SMA kami . Dengan seksama kami
siswa baru tengah mendengarkan ocehan
kakak kelas kami dengan nada keras,usai kakak kelas memberikan instruksi kami
berjalan keluar melewati gerbang pondok .Hhmmmmmm hal yang sangat melegakan
bagi semua siswa saat keluar dari gerbang pondok. Kami naik truk menuju desa
yang dimaksutkan kakak kelas kami . perjalanan yang sangat melegakan bisa
keluar dari gerbang pondok , pagi-pagi sekali kami memulai perjalan di atas langit Kendal yang
cerah .tak sabar kami mendarat di tempat yang dimaksutkan oleh kakak-kakak .
pertama kali aku turun dari kendaraan yang aku tumpangi mataku terperanjat
melihat kanan kiri . hamaparan bukit yang bisa dibilang gundul nampaknya telah
diubah menjadi ladang oleh penduduk setempat.tapi ini cukup memanjakan mataku.
Suara pluit dan teriakan kakak-kakak mengagetkanku yang tenggah menikmati
pemandangan.”Cepat dek baris sesuia kelompok”,kata salah satu kakak, dengan
nada membentak .kami semua siswa barupun segera menuruti kemauan kakak-kakak.
Akupun satu kelompok dengan cowok yang meminjami pulpen waktu pre-test kemarin
.aku tak mengenal semua anggota kelmpokku karena kelasku yang jauh dari
peradapan siswa baru lainya.kamipun berbaris ditemani sinar matahari yang terik
. dalam perjalan pos perpos aku kelelahan hingga langkahku jauh dari anggota
kelompoku lainya . berlari naik bukit melewati pematang ladang penduduk
,melewati rute turunan dengan tanah yang sangat becek.akhirnya tali rafiakupun
tak tertata kendor dan tak nyaman untuk berjalan .ditambah tas plastiku yang
robek karena aku berlari-lari hingga hentakan botol Aqua di dalam plastic membuat
plastiku robek.cowok yang jauh di depanku tiba-tiba menengok kebelakan dan aku
melihat samar-samar dia mendekatiku . “kenapa ? plastiknya robek”,dia berkata
aku merasa sangat malu dan ku urungkan niatku untuk membalas pertanyaanya , aku
hanya menunuduk dan berusaha membenarkan tali sepatu rafiaku yang telah kotor
karena jalanan yang becek .tak mebayangkan wajahku saat itu mungkin kucel udik
tidak tertata.bayangkan seorang cowok ??riwayatku yang jarang berinteraksi
dengan mahluk yang bernama cowok sebelumnya . karena aku trauma , zaman TK dan
SDku . saat Tk aku tengah bermainan ayunan sendiri , karena di waktu Tk aku tak
memiliki teman akrab . jadi kemanapun aku selalu sendiri .Hingga zaman SD aku
selalu dijahili oleh geng anak-anak cowok yang terpaut 2 tahun denganku
harusnya mereka menjadi kakak kelasku tapi mereka masih satu kelas denganku. Mereka
selalu menjahiliku hingga pada saat pelajaran karena tingkah laku mereka ,aku
yang disalahkan dan dibentak oleh guruku.Pada suatu saat aku membeli mainan
anak SD,sebuah gambar Hello Kitty yang dibalut dengan pigura kaca kecil. Mereka
sengaja membuat aku jengkel dan berusaha merebut pigura itu dari tangan ku .
saat pigura itu aku berikan kepada mereka ,mereka malah menjatukan pigura itu
dengan sengaja di hadapanku . aku tak bisa melawan ,aku hanya diam dan
mengambil serpihan pecahan kemudian aku buang . merekapun pergi begitu saja
tanpa meminta maaf apalagi menganti pigura yang baru saja aku beli. Sejak lulus
dari SD aku sangat tidak suka kepada cowok , berapapun cowok yang pernah
mengajak aku jadi pacarnya pasti aku tolak , ada perasaan trauma di dalam
hatiku.masih aku ingat berapa cowok yang pernah memberiku kado ulang tahun dan
mengirim surat di dalam kado,ataupun mengirim sms,hingga menelfon setiap sore. Waktu
itu aku belum faham maksut mereka .mungkin aku adalah salah seorang cewek yang
terlambat pubertas karena disaat teman-temanku asik di boncengin sama pacar
mereka masing-masing aku masih asik dengan dan aktifitasku.
Senin, 04 November 2013
Terdampar di
Negeri Antah Berantah
Semarang
1 Juli 2013 , tak terasa 5 bulan terdampar di Negeri Antah Brantah ini . Kisah
ini berawal dari keputusanku yang sedikit dipaksakan untuk menimba ilmu di
Universitas Diponegoro ini.Langit cerah diatas Gedung Prof.Soedarto menemaniku
menunggu giliran untuk verifikasi dari kejauhan nampak stand yang terlihat
dijaga oleh Mahasiswa Undip semester lima , stand itu menarik untuk dikunjungi
karena Nampak sepi jadi kita tidak usah berdesak-desakan dengan yang lain. Tapi
belum sempat kakiku beranjak dari pengeras suara terdengar nomor antreanku
disebut jadi giliranku untuk melakukan verifikasi.
Akhirnya
prosesi verifikasipun usai , perasaan bingung tiba-tiba menghampiriku. Dimana
aku akan tinggal 4 Tahun mendatang ? , di tengah matahari yang terik akhirnya
aku memutuskan untuk menghubungi kakak kelasku untuk memberikan solusi .
setelah kita berdiskusi sekian jam . akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi
atau dalam bahasa inteleknya adalah mensurvei Wisma Safiyah yang sekarang telah berganti nama menjadi Wisma Khadijah.
Ternyata stand yang tidak jadi aku kunjungi adalah Stand Wisma-wisma kaya gitu
yang aku lupa namanya.entahlah pokoknya tempat tinggal mahasiswa yang
didalamnya terdapat peraturan yang harus di taati oleh penghuni wisma.
Aku
pulang ke Pekalongan untuk mendiskusikan masalah ini dengan pemberi beasiswa study
ku dari TK sampai SMA hingga sekarang . Mereka adalah Ayah dan Ibuku , setelah
berdiskusi sekian lama akhirnya ayah sangat setuju dan menyarankan aku untuk disini begitu juga
dengan ibu. Akupun datang ke sekolahan untuk berpamitan dengan Ibu Bapak Guru
yang telah berjasa dalam perjalanan ku di Pondok Pesantren serta sekaligus
menjadi teman baiku . mereka langsung tidak setuju karena mereka kira disini adalah
semacam binaan aliran baru . akupun galau , akhirnya aku tetap nekat untuk
disini karena telah mendapat restu dari Orang Tua terutama Beliau Ibuku .
Sabtu,24
Agustus 2013 Hari dimana aku mengawali hidup di Semarang , mendarat di wisma
tercinta ini . pertama disini aku merasa asing dengan segala aktifitasku di
sini ,salah atunya ritual membaca al-Ma’surat yang baru aku dengar disini
karena sebelumnya aku terbiasa dengan membaca asmaul khusna . tapi bagiku ini
positif.suatu tantangan bagiku untuk tetap melebarkan mata setelah sholat
subuh. Disini juga aku mendapatkan ilmu dan pengalaman , bertemu dengan
manusia-manusia dari daerah lain bahkan dari pulau lain. Kebiasaan makan pagiku
pun berubah disini, setiap pagi di wisma ada seorang ibu-ibu yang berjualan,menjajahkan
nasi ,gorengan,susu kedelai yang biasa diingkat Suket . kebiasaan makan ku ini
menyebabkan BABku terlalu lancer karena makanan yang serba pedas membuat system
pencernaanku kaget dan akhirnya aku rajin ke Kamar Mandi setiap pagi sehabis menyantap
sarapan yang saya dapatkan dari penjual yang jarang absen datang ke wisma pagi-pagi sebelum
semua orang beranjak dari wisma untuk melakukan aktifitas mereka masing-masing.
Suatu
hari temanku dari Sma juga Mahasiswa undip, tiba-tiba dating tanpa di undan ke
wismaku,saat kami anak wisma akan melaksanakan Sholat Magrib berjamaah
temankupun di ajak sholat bersama oleh mbak
Atsna selaku mas’ul wisma . saat temanku berpamitan pulang mereka
mengatakan kepadaku “wih enak bingit ya disini kakaknya ramah-ramah nggak kayak
di Kosanku Kakak nya kayak (disensor)”,kata salah satu temanku, di dalam hati
aku mengucap “Alhamdulillah Ya Allah , engkau telah memilihkan tempat tinggal
yang tepat untukku”.
Dilain
hari teman sejurusanku menumpang mandi di wisma , karena pada saat itu akan ada
acara lagi, padahal kami baru saja menyelsaikan uiian senam Mata Kuliah
Olahraga .Jadi kamipun mandi di wisama .setelelah selsai temankupun melontarkan
kalimat yang sama seperti apa yang pernah dikatakan temanku dari Sma yang pernah
berkunjung kesini. Penilaian mereka sama, kakak wisma ramah-ramah :D.
Suatu
malam aku dan Mbak Firas (teman
sekamarku) , memutuskan membeli makanan untuk persiapan sahur nanti ,pada saat
itu hanya tersisa satu motor yang ada di depan wisma . Usut punya usut ternyata
kunci motor di pegang oleh mas’ul wisma yang sangat tegas . aku dan mbak Firas tak berani untuk meminta izin
dan meminjam motor ,akhirnya kamipun bersuit
siapa yang kalah Dia yang meminta kunci motor yang ada di tangan mas’ul. Mbak Firas yang kalah diapun dengan
berdebar dan bercampur kringat dingin meminta kunci motor yang ada di tangan
mas’ul wisma . tak terduga kita mendapatkan amanah titipan yang seabrek banyaknya
, untuk Efisiensi waktu kitapun berbolak – balik mondar mandir untuk mendapatkan
barang yang sesuai amanah Sang penitip . Padahal saat itu musim UTS kamipun
berkelana di Gemerlap lampu Banjarsari dengan membawa buku Mata Kuliah yang
akan diujikan besok , sembari menunggu penyet ayam titipan calon Arkeolog
(Elita ) teman seangkatanku . Mbak
Firas yang berada disampingku terlihat dengan bersemangat menghafalkan kosakata
Bahasa Jepang , ku amati Bibirnya yang tak berhenti bergerak dari tadi. Kejadian
itu kejadian yang menegangkan sekaligus mengocok perut jika di ingat .
Cerita
ini kutulis untuk memenuhi Perintah dari kakak-kakak, jika ada hal yang tak
berkenan maafkanlah. Manusia tempat salah dan khilaf .#eeh
Langganan:
Postingan (Atom)
Manusia Ruang dan Waktu dalam Sejarah Ruang dan waktu dalam sejarah juga dikenal sebagai suatu konsep dimensi spasial dan temporal. Dimensi ...
