Terdampar di
Negeri Antah Berantah
Semarang
1 Juli 2013 , tak terasa 5 bulan terdampar di Negeri Antah Brantah ini . Kisah
ini berawal dari keputusanku yang sedikit dipaksakan untuk menimba ilmu di
Universitas Diponegoro ini.Langit cerah diatas Gedung Prof.Soedarto menemaniku
menunggu giliran untuk verifikasi dari kejauhan nampak stand yang terlihat
dijaga oleh Mahasiswa Undip semester lima , stand itu menarik untuk dikunjungi
karena Nampak sepi jadi kita tidak usah berdesak-desakan dengan yang lain. Tapi
belum sempat kakiku beranjak dari pengeras suara terdengar nomor antreanku
disebut jadi giliranku untuk melakukan verifikasi.
Akhirnya
prosesi verifikasipun usai , perasaan bingung tiba-tiba menghampiriku. Dimana
aku akan tinggal 4 Tahun mendatang ? , di tengah matahari yang terik akhirnya
aku memutuskan untuk menghubungi kakak kelasku untuk memberikan solusi .
setelah kita berdiskusi sekian jam . akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi
atau dalam bahasa inteleknya adalah mensurvei Wisma Safiyah yang sekarang telah berganti nama menjadi Wisma Khadijah.
Ternyata stand yang tidak jadi aku kunjungi adalah Stand Wisma-wisma kaya gitu
yang aku lupa namanya.entahlah pokoknya tempat tinggal mahasiswa yang
didalamnya terdapat peraturan yang harus di taati oleh penghuni wisma.
Aku
pulang ke Pekalongan untuk mendiskusikan masalah ini dengan pemberi beasiswa study
ku dari TK sampai SMA hingga sekarang . Mereka adalah Ayah dan Ibuku , setelah
berdiskusi sekian lama akhirnya ayah sangat setuju dan menyarankan aku untuk disini begitu juga
dengan ibu. Akupun datang ke sekolahan untuk berpamitan dengan Ibu Bapak Guru
yang telah berjasa dalam perjalanan ku di Pondok Pesantren serta sekaligus
menjadi teman baiku . mereka langsung tidak setuju karena mereka kira disini adalah
semacam binaan aliran baru . akupun galau , akhirnya aku tetap nekat untuk
disini karena telah mendapat restu dari Orang Tua terutama Beliau Ibuku .
Sabtu,24
Agustus 2013 Hari dimana aku mengawali hidup di Semarang , mendarat di wisma
tercinta ini . pertama disini aku merasa asing dengan segala aktifitasku di
sini ,salah atunya ritual membaca al-Ma’surat yang baru aku dengar disini
karena sebelumnya aku terbiasa dengan membaca asmaul khusna . tapi bagiku ini
positif.suatu tantangan bagiku untuk tetap melebarkan mata setelah sholat
subuh. Disini juga aku mendapatkan ilmu dan pengalaman , bertemu dengan
manusia-manusia dari daerah lain bahkan dari pulau lain. Kebiasaan makan pagiku
pun berubah disini, setiap pagi di wisma ada seorang ibu-ibu yang berjualan,menjajahkan
nasi ,gorengan,susu kedelai yang biasa diingkat Suket . kebiasaan makan ku ini
menyebabkan BABku terlalu lancer karena makanan yang serba pedas membuat system
pencernaanku kaget dan akhirnya aku rajin ke Kamar Mandi setiap pagi sehabis menyantap
sarapan yang saya dapatkan dari penjual yang jarang absen datang ke wisma pagi-pagi sebelum
semua orang beranjak dari wisma untuk melakukan aktifitas mereka masing-masing.
Suatu
hari temanku dari Sma juga Mahasiswa undip, tiba-tiba dating tanpa di undan ke
wismaku,saat kami anak wisma akan melaksanakan Sholat Magrib berjamaah
temankupun di ajak sholat bersama oleh mbak
Atsna selaku mas’ul wisma . saat temanku berpamitan pulang mereka
mengatakan kepadaku “wih enak bingit ya disini kakaknya ramah-ramah nggak kayak
di Kosanku Kakak nya kayak (disensor)”,kata salah satu temanku, di dalam hati
aku mengucap “Alhamdulillah Ya Allah , engkau telah memilihkan tempat tinggal
yang tepat untukku”.
Dilain
hari teman sejurusanku menumpang mandi di wisma , karena pada saat itu akan ada
acara lagi, padahal kami baru saja menyelsaikan uiian senam Mata Kuliah
Olahraga .Jadi kamipun mandi di wisama .setelelah selsai temankupun melontarkan
kalimat yang sama seperti apa yang pernah dikatakan temanku dari Sma yang pernah
berkunjung kesini. Penilaian mereka sama, kakak wisma ramah-ramah :D.
Suatu
malam aku dan Mbak Firas (teman
sekamarku) , memutuskan membeli makanan untuk persiapan sahur nanti ,pada saat
itu hanya tersisa satu motor yang ada di depan wisma . Usut punya usut ternyata
kunci motor di pegang oleh mas’ul wisma yang sangat tegas . aku dan mbak Firas tak berani untuk meminta izin
dan meminjam motor ,akhirnya kamipun bersuit
siapa yang kalah Dia yang meminta kunci motor yang ada di tangan mas’ul. Mbak Firas yang kalah diapun dengan
berdebar dan bercampur kringat dingin meminta kunci motor yang ada di tangan
mas’ul wisma . tak terduga kita mendapatkan amanah titipan yang seabrek banyaknya
, untuk Efisiensi waktu kitapun berbolak – balik mondar mandir untuk mendapatkan
barang yang sesuai amanah Sang penitip . Padahal saat itu musim UTS kamipun
berkelana di Gemerlap lampu Banjarsari dengan membawa buku Mata Kuliah yang
akan diujikan besok , sembari menunggu penyet ayam titipan calon Arkeolog
(Elita ) teman seangkatanku . Mbak
Firas yang berada disampingku terlihat dengan bersemangat menghafalkan kosakata
Bahasa Jepang , ku amati Bibirnya yang tak berhenti bergerak dari tadi. Kejadian
itu kejadian yang menegangkan sekaligus mengocok perut jika di ingat .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar