Senin, 04 November 2013



Terdampar di  Negeri Antah Berantah
Semarang 1 Juli 2013 , tak terasa 5 bulan terdampar di Negeri Antah Brantah ini . Kisah ini berawal dari keputusanku yang sedikit dipaksakan untuk menimba ilmu di Universitas Diponegoro ini.Langit cerah diatas Gedung Prof.Soedarto menemaniku menunggu giliran untuk verifikasi dari kejauhan nampak stand yang terlihat dijaga oleh Mahasiswa Undip semester lima , stand itu menarik untuk dikunjungi karena Nampak sepi jadi kita tidak usah berdesak-desakan dengan yang lain. Tapi belum sempat kakiku beranjak dari pengeras suara terdengar nomor antreanku disebut jadi giliranku untuk melakukan verifikasi.
Akhirnya prosesi verifikasipun usai , perasaan bingung tiba-tiba menghampiriku. Dimana aku akan tinggal 4 Tahun mendatang ? , di tengah matahari yang terik akhirnya aku memutuskan untuk menghubungi kakak kelasku untuk memberikan solusi . setelah kita berdiskusi sekian jam . akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi atau dalam bahasa inteleknya adalah mensurvei Wisma Safiyah yang sekarang  telah berganti nama menjadi Wisma Khadijah. Ternyata stand yang tidak jadi aku kunjungi adalah Stand Wisma-wisma kaya gitu yang aku lupa namanya.entahlah pokoknya tempat tinggal mahasiswa yang didalamnya terdapat peraturan yang harus di taati oleh penghuni wisma.
Aku pulang ke Pekalongan untuk mendiskusikan masalah ini dengan pemberi beasiswa study ku dari TK sampai SMA hingga sekarang . Mereka adalah Ayah dan Ibuku , setelah berdiskusi sekian lama akhirnya ayah sangat setuju  dan menyarankan aku untuk disini begitu juga dengan ibu. Akupun datang ke sekolahan untuk berpamitan dengan Ibu Bapak Guru yang telah berjasa dalam perjalanan ku di Pondok Pesantren serta sekaligus menjadi teman baiku . mereka langsung tidak setuju karena mereka kira disini adalah semacam binaan aliran baru . akupun galau , akhirnya aku tetap nekat untuk disini karena telah mendapat restu dari Orang Tua terutama Beliau Ibuku .
Sabtu,24 Agustus 2013 Hari dimana aku mengawali hidup di Semarang , mendarat di wisma tercinta ini . pertama disini aku merasa asing dengan segala aktifitasku di sini ,salah atunya ritual membaca al-Ma’surat yang baru aku dengar disini karena sebelumnya aku terbiasa dengan membaca asmaul khusna . tapi bagiku ini positif.suatu tantangan bagiku untuk tetap melebarkan mata setelah sholat subuh. Disini juga aku mendapatkan ilmu dan pengalaman , bertemu dengan manusia-manusia dari daerah lain bahkan dari pulau lain. Kebiasaan makan pagiku pun berubah disini, setiap pagi di wisma ada seorang ibu-ibu yang berjualan,menjajahkan nasi ,gorengan,susu kedelai yang biasa diingkat Suket . kebiasaan makan ku ini menyebabkan BABku terlalu lancer karena makanan yang serba pedas membuat system pencernaanku kaget dan akhirnya aku rajin ke Kamar Mandi setiap pagi sehabis menyantap sarapan yang saya dapatkan dari penjual yang  jarang absen datang ke wisma pagi-pagi sebelum semua orang beranjak dari wisma untuk melakukan aktifitas mereka masing-masing.
Suatu hari temanku dari Sma juga Mahasiswa undip, tiba-tiba dating tanpa di undan ke wismaku,saat kami anak wisma akan melaksanakan Sholat Magrib berjamaah temankupun di ajak sholat bersama oleh mbak Atsna selaku mas’ul wisma . saat temanku berpamitan pulang mereka mengatakan kepadaku “wih enak bingit ya disini kakaknya ramah-ramah nggak kayak di Kosanku Kakak nya kayak (disensor)”,kata salah satu temanku, di dalam hati aku mengucap “Alhamdulillah Ya Allah , engkau telah memilihkan tempat tinggal yang tepat untukku”.
Dilain hari teman sejurusanku menumpang mandi di wisma , karena pada saat itu akan ada acara lagi, padahal kami baru saja menyelsaikan uiian senam Mata Kuliah Olahraga .Jadi kamipun mandi di wisama .setelelah selsai temankupun melontarkan kalimat yang sama seperti apa yang pernah dikatakan temanku dari Sma yang pernah berkunjung kesini. Penilaian mereka sama, kakak wisma ramah-ramah :D.
Suatu malam aku dan Mbak Firas (teman sekamarku) , memutuskan membeli makanan untuk persiapan sahur nanti ,pada saat itu hanya tersisa satu motor yang ada di depan wisma . Usut punya usut ternyata kunci motor di pegang oleh mas’ul wisma yang sangat tegas . aku dan mbak Firas tak berani untuk meminta izin dan meminjam motor ,akhirnya kamipun bersuit siapa yang kalah Dia yang meminta kunci motor yang ada di tangan mas’ul. Mbak Firas yang kalah diapun dengan berdebar dan bercampur kringat dingin meminta kunci motor yang ada di tangan mas’ul wisma . tak terduga kita mendapatkan amanah titipan yang seabrek banyaknya , untuk Efisiensi waktu kitapun berbolak – balik mondar mandir untuk mendapatkan barang yang sesuai amanah Sang penitip . Padahal saat itu musim UTS kamipun berkelana di Gemerlap lampu Banjarsari dengan membawa buku Mata Kuliah yang akan diujikan besok , sembari menunggu penyet ayam titipan calon Arkeolog (Elita ) teman seangkatanku . Mbak Firas yang berada disampingku terlihat dengan bersemangat menghafalkan kosakata Bahasa Jepang , ku amati Bibirnya yang tak berhenti bergerak dari tadi. Kejadian itu kejadian yang menegangkan sekaligus mengocok perut jika di ingat .

Tidak ada komentar:

Manusia Ruang dan Waktu dalam Sejarah Ruang dan waktu dalam sejarah juga dikenal sebagai suatu konsep dimensi spasial dan temporal. Dimensi ...